KOLAKA, 9/12/14 (SOLUSInews): Beragam kegiatan dan atraksi digelar di mana-mana terkait Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Selasa (9/12/14) ini.
Sebagaimana di Kantor Kejaksaan Negeri Kolaka, Sulawesi Tenggara, ada perhelatan yang unik. Yakni, selain membagikan stiker ajakan untuk tidak korupsi, pegawai Kejaksaan Negeri Kolaka juga membagikan kalender kepada para pengendara yang melintas di depan kantor tersebut.
Selain itu, satu hal yang tidak biasa dalam perayaan kali ini, yaitu, pemutaran film berjudul “Tetanggaku Koruptor”.
Pemutaran film tersebut menyedot perhatian para tamu undangan dan pengendara yang lewat. Sebab, film dokumenter itu diproduksi oleh putra Kolaka dengan pemeran warga Kolaka pula.
Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka, Jefferdian, Selasa (9/12/14) mengatakan, "film berdurasi 24 menit tersebut berisi pesan yang tersirat kepada kita semua dalam kehidupan yang nyata".
“Pesannya sangat kuat untuk tidak melakukan korupsi. Dan film itu memang murni dari hasil produksi anak Kolaka, sebab yang buat dan pemerannya semua dilakukan oleh orang Kolaka,” ungkapnya.
Sementara itu, para siswa SMA sederajat yang hadir dalam peringatan tersebut merasa kagum atas film dokumenter itu. “Ini adalah pesan yang kuat, apalagi dalam film itu dampak sosialnya kuat. Misalnya anak sang koruptor tidak menyangka bapaknya ditangkap oleh jaksa akibat korupsi. Akhirnya anak dan istri koruptor itu dibenci oleh para tetangga,” kata Fitri, salah satu siswa SMA.
Selain itu, Kejaksaan Negeri Kolaka juga meluncurkan 'website' resmi Kejaksan Kolaka dengan alamat domain
www.kejaksaannegeri/kolaka.com. 'Website' tersebut diharapkan bisa menjadi wadah sosialisasi tentang bahaya korupsi.
Kejaksaan Negeri Kolaka juga meresmikan sejumlah kantin kejujuran di beberapa SD, SMP dan SMA yang ada di Kolaka. Hal ini diharapkan bisa menjadi cikal bakal sifat jujur pada generasi bangsa sejak dini.
Kehadiran Jokowi
Sementara itu di Yogyakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar peringatan Hari Anti-Korupsi sedunia di Yogyakarta. Acara itu digelar mulai 9-11 Desember 2014.
Kegiatan yang dipusatkan di Grha Sabha Pramana UGM ini, terdiri dari beberapa agenda mulai dari 'Talkshow' anti-korupsi, peluncuran buku anti-korupsi, pawai anti-korupsi, hingga konser musik gropyokan korupsi.
Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi hadir dalam perayaan hari anti-korupsi itu.
Fungsional Kedeputian Bidang Pencegahan KPK, Dedy Adi Nugroho mengatakan, pihak KPK tidak mempersiapkan secara khusus pelaksanaan acara di UGM bagi presiden.
"Kita tidak persiapkan khusus. Tapi ... nanti akan jadi bagian dari protokoler kepresidenan. Tapi kita memang tidak ada persiapan khusus. Karena memang ini acara ditujukan untuk masyarakat. Ditujukan untuk partisipasi masyarakat," ujar Dedy di Yogyakarta, Selasa (9/12/14).
Dedy menuturkan, kehadiran Jokowi dalam acara ini menjadi bonus dari penyelenggaraan Hari Anti-Korupsi Internasional.
"...itu bonus buat kita semua dari kegiatan ini sebagai bagian dari komitment beliau atas gerakan anti-korupsi," ujarnya.
Dari pantauan Liputan6.com, beberapa petugas kepolisian berjaga-jaga di beberapa ruas jalan di Yogyakarta.
Pengamanan terlihat ketat di kawasan Gedung Agung Istana Negara Yogyakarta.
Jokowi sendiri dijadwalkan juga menghadiri acara peringatan HAM di Gedung Agung dan peresmian peringatan Hari AntiKorupsi Internasional di Grha Sabha Pramana.
Dedy menegaskan, kegiatan hari antikorupsi sedunia di Yogyakarta ini diharapkan dapat membuat kesadaran masyarakat untuk mengenali korupsi pada diri masing masing. Sebab korupsi itu datang dari diri sendiri dan tidak datang dari luar pribadi.
"Kesadaran masyarakat bahwa korupsi dari diri kita. Kita masih menyuap, masih tidak tertib kesadaran itu yang dibangun. Jangan menuntut yang diluar tapi menyadari diri sendiri. Dimulai dari diri kita," tuturnya.
Dedy menjelaskan, bagian paling penting dari kegiatan ini ialah pembacaan naskah proklamasi Anti-Korupsi pada jam 21.00 WIB di Stadion Kridosono. Saat itu, rencananya akan diikuti ribuan masyarakat.
"Bagian utamanya ya pembacaan naskah proklamasi antikorupsi itu. Diharapkan dapat mengubah perilaku kita tentang korupsi pada tanggal 9 malam. Di UGM kita sediakn informasi tentang upaya pemberantasan dan juga pencegahan," demikian Dedy Adi Nugroho.
Momen berbagi
Lain lagi di Denpasar. Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember dijadikan momen berbagi informasi oleh Kejaksaan Negeri Denpasar.
Berbagi informasi tersebut dilakukan dengan penyebaran brosur di Jalan Sudirman Denpasar.
Diharapkan dengan penyebaran brosur ini masyarakat akan lebih tahu dan tinggi kesadaran hukumnya dan berperan aktif terhadap ketertiban hukum.
"Kegiatan ini untuk menggugah kesadaran hukum masyarakat dan peran serta masyarakat bersama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas korupsi. Kami menyebar brosur ke semua lapisan masyarakat khususnya pengguna jalan yang melintas," kata Syahrir Sagir, Kasi intel Kejari Denpasar, Bali, Selasa (9/12/14).
Syahrir menambahkan, dengan membaca brosur yang dibagikan itu, setidaknya warga bisa memahami hukum dan dampak yang dilakukan jika melanggar. "Jika ada pejabat yang mempunyai kekayaan yang berlebihan patut kita curigai, bukan maksud tidak percaya, tapi jika sudah adanya ketidakwajaran bisa dilaporkan," tambah dia.
Syahrir juga mengaku akan selalu transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku pada saat menyelesaikan kasus-kasus yang ditangani. Dalam brosur yang disebar itu dijelaskan soal tahapan-tahapan dalam proses hukum dalam penanganan perkara dan jenis tindak pidana korupsi.
Ada pula penjelasan tentang tindak pidana lain yang berkaitan dengan korupsi, tugas pokok dan fungsi kejaksaan. Dengan demikian, peran masyarakat yang dinilai masih kurang akan mengubah keadaan yang lebih baik, dan bisa bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi.
(jr-kdc/led/S --- foto ilustrasi istimewa/JR Pro Jakarta)